Desa Penglipuran ini tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan desa. Pada areal Catus Pata yang merupakan area batas memasuki Desa Adat Penglipuran, di sana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat dan ruang terbuka untuk pertamanan yang merupakan areal selamat datang.
Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala.
Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.
Keunggulan dari Desa Adat Penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir.
Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa.
Karena Desa Penglipuran terletak di dataran yang agak tinggi, suasana terasa cukup sejuk. Selain suasana pertamanan yang asri tetapi juga sangat ramahnya penduduk desa terhadap tamu yang datang.
Banyak wisatawan yang datang dapat menikmati suasana desa dan masuk kerumah mereka untuk melihat kerajinan–kerajinan yang penduduk desa buat. Sehingga untuk tinggal berlama lama di sini sangatlah menyenangkan. Desa Adat Penglipuran ini termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara yang diadakan di desa ini seperti Galungan, Kuningan, dan lain-lain.
Memang saat yang sangat tepat untuk datang kedesa ini adalah pada acara tersebut berlangsung, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan dari Desa Penglipuran ini. Walaupun Anda tidak sempat datang pada saat acara tersebut di atas, Anda dapat menikmati suasana desa pada sore hari.
Karena pada saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin mereka di pagi dan siang hari, mereka keluar untuk berkumpul bersama penduduk desa yang lain. Para pria pada saat sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam tetapi tanpa pisau di kakinya.
Sambil menunggu datangnya senja, Anda dapat menikmati bubur ayam di Warung Pak Made yang sangat bersih dan murah meriah serta berbaur bersama penduduk desa yang merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan.
Buat yang ingin menuju Desa Penglipuran bisa menempuh jalan darat yang berjarak 5 Km arah utara dari Kota Bangli atau 45 Km dari Kota Denpasar. Luas Desa Penglipuran adalah 112 Ha, 9 Ha digunakan sebagai pemukiman warga dan sisanya adalah hutan dan tanah tegalan/ladang.
Desa ini juga dapat dicapai dengan 2 jam perjalanan dari Bandara Ngurah Rai, Tuban, baik menggunakan bus, mini bus ataupun dengan kendaraan roda dua. Akses jalan juga cukup bagus.
http://matthewktabor.com/kreditka-1.php